Iwan adalah sepupuku dari Indonesia. Dia mula mengunjungi rumah ku sewaktu aku berumur 20
tahun, manakala dia pula berusia 18 tahun.
Iwan ini agak nakal orangnya. Maklumlah remaja. Kebiasaanya dia datang bertandang ke rumahku
dan tinggal berbulan-bulan lamanya. Katanya ingin mencari rezeki. Pada waktu itu, peraturan
kemasukan orang Indonesia tidaklah seketat sekarang.
Pada suatu petang minggu, hujan turun renyai-renyai. Kami menonton TV bersama dan setelah
agak lama, kami pun masing-masing mengambil bantal dan baring di depan TV. Suasana yang sejuk
menyebabkan kami mengambil selimut pula, dan kami berkongsi selimut yang agak besar itu.
Ketika di bawah selimut itu, aku bertanya Iwan "Boleh tak aku main dengan pelir mu?" Dia pun
tanpa banyak bicara, terus membuka zip seluar jeansnya dan mengeluarkan batang pelirnya yang
separuh tegang. Itulah kali pertama aku dapat menyentuh dan mengusap batang pelir seorang lelaki
dewasa.
Kami bermain agak lama. Sebenarnya aku hanya memainkan batangnya dengan tanganku saja.
Kerana apa yang ku tahu pada waktu itu, aku memang sangat sukakan pelir lelaki!!
Setiap hari selepas itu, kami melakukan perkara yang sama.......terutamanya pada waktu mandi
bersama dan ketika di tempat tidur pada waktu malam.
Sememangnya Iwan mempunyai alat yang panjang dan besar.Panjangnya lebih kurang 6 1/2 inci.
Pada waktu itu aku masih belum mengenali apa itu air mani dan bagaimana
persetubuhan lelaki dan perempuan dilakukan.
Sehinggalah pada suatu malam, setelah puas bermain-main dengan batang pelir
Iwan, dia menunjukkan kepada ku sesuatu yang aku tidak tahu sebelum itu.
Mungkin kerana sudah terlalu terangsang akibat usapan dan belaian tanganku,
Iwan pun berkata: "Sekarang aku nak tunjuk sesuatu kepada engkau" dan dia pun
melancap pelirnya dengan gerakan yang amat pantas, ke atas, ke bawah,
dan...........akhirnya tersemburlah pancutan air putih yang pekat dan berbau hanyir.
Aku tidak pernah suka akan bau cecair tersebut sejak itu.
Setelah itu, Iwan melanjutkan lagi: "Cairan ini dikeluarkan oleh setiap lelaki, dan inilah yang
menjadikan anak."
"Oh!" kataku, dan kunyatakan terang-terang kepadanya aku tidak sukan akan bau cairan tersebut
yang hanyir dan aku tidak mau dia melakukannya lagi.
Don't Click Here!!!
Thursday 12 January 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2012
(52)
-
▼
January
(51)
- MALAM MINGGU
- AKU DAN DUNIAKU
- PANCUTAN PERTAMA
- AKU BUDAKMU
- ABANG ANGKATKU AHLI BINA BADAN
- PENGALAMAN
- BELAIAN ABANG ANGKAT
- AKU dan GURUKU
- IMPIAN SEX NAKAL
- AKU DAN DIA
- Bicara buat teman.
- PESAKITKU
- SEPI YANG TERUBAT JUA
- TAK RELA RASANYA...
- Rahsia tersurat
- Azri
- Kisah Benar
- KEKASIH PERTAMA
- Takdir tersurat perpisahan ini..
- Pengalaman Seorang lelaki sejati
- Mat Motor
- Mestikah aku mengulangi ?
- Dahaga
- Pelajaran Pertama
- Pengalaman di YMCA
- Simpati
- Aku dan Pak Ngah
- Main Jambu
- No title
- Wan Saiful
- Anak Ikan [1]
- Gay johor
- Wan Saiful
- Budak Sekolah Plu
- Cyber Cafe
- Kisah asrama 2
- FAIZ, SEDAPNYA KOTEK KAU.
- Kisah Asrama
- Boy
- Main dengan jantan india
- Hisap Konek Abang Angkat
- Kawan ayah
- KISAH BENAR DAN KENANGAN INDAH AKU DI TURKI TAHUN ...
- Kehangatan Poring Hot Spring
- Aku Sayang Lee
- Biography
- Cerita Gay
- AKU DAN UNCLE
- ADDY KU SAYANG
- ABANG RAHIM
- Nikmat Lelaki bernama Azman
-
▼
January
(51)
wei,engko ni gilo ko??
ReplyDeletep majlis ilmu kat surau atau masjid banyak2...
ReplyDeletebest ke pegang2 pelir orang?
ReplyDelete